Senin, 03 November 2008

Famili Kota Ini

Puisi Sigit Setyawan

Papa pulang membawa marah
Mama pulang membawa membawa diam
Upik diam membawa buku pelajaran
Buyung menggeleng tertawa, di telinga ada nyanyi suka-suka

Telepon bernyanyi, pembantu berlari
Nyonya, ada telepon dari bapak guru, si Upik mendapat nilai satu
Telepon bernyanyi lagi, pembantu berlari lagi
Tuan, ada telepon dari ibu guru, si Buyung berkelahi

Papa mama, tuan dan nyonya memaki-maki
Untuk apa bekerja kalau hasilnya begini
Dasar anak tak tahu diri

Esok pagi Buyung berkelahi lagi
Upik dapat nilai satu lagi

Papa pulang membawa diam
Mama pulang membawa marah
Upik menggeleng tertawa, di telinga ada nyanyi suka-suka
Buyung diam membawa buku pelajaran

Pak guru meminta papa mama menghadap pak kepala
Sopir tiba-tiba menjadi wali
Mengaku-aku menjadi famili
Soalnya setiap bulan sudah digaji

Papa pulang membawa diam
Mama pulang membawa diam
Upik diam, Buyung pun diam
Televisi tak tahu diri berbunyi
Komputer memainkan em pe tri

Sampai besok pagi,
Seperti berita di televisi,
Papa mama jadi selebriti,
Tak mampu bersama lagi,
Karena cinta tak ada lagi.

Esok pagi Buyung berkelahi lagi
Upik dapat nilai satu lagi
Siapa yang peduli?

(Jakarta, November 2008)

Tidak ada komentar: