Puisi Sigit Setyawan
Inikah dunia barat
Ataukah dunia tenggara?
Inikah pulau
Ataukah benua?
Di sini kuterdiam di pantainya
Menikmati tubuh terbuka
Di Bondi katanya tidak boleh merekam dalam kamera
Maka kurekam saja di kepala.
Sesampainya aku di rumah putih
Aku kagum dibuatnya.
O, itulah kebanggaan dunia.
Tunggu aku sampai menyeberang jalannya,
Tombol kutekan
Menunggu lampu hijau merah menyala
Meski tak ada mobil lewat di sana.
Di tempat asalku, aku menguasai jalan raya.
Lalu sekelompok teman bercanda
Berjanji makan bersama
Di restoran
Tapi semua membayar sesuai yang dimakannya.
Di tempat asalku, akulah yang membayarinya
Jika aku mengajaknya.
Ah,
Mungkin inilah negeri multi baru.
Ada putih, ada kuning, ada hitam.
“How are you mate?”
tepuk seorang temanku di pundak.
Aku tersenyum sipu dan membungkukkan badanku.
(Jakarta Sept 2008)
1 komentar:
sir sigit lagi di sydney?
wow puisi sir mengingatkan saya akan puisi2 linus dan kawan kawan ;p
tak sangka sudah setahun.
waktu berjalan cepat ya.
Posting Komentar